Petrus Orang Kantor sedangkan Paulus Orang Lapangan. Keduanya memang beda tetapi saling melengkapi
*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Seringkali kekurangan orang lain dijadikan bahan olokan dengan demikian orang lupa kelebihan orang lain. Ketika orang yang diolok itu sehat sedangkan yang mengolok itu jatuh sakit tak berdaya, justru yang diolok itulah yang menjadi penolong utama baginya. Di sini kita lihat bahwa di balik kekurangan orang lain pasti ada kelebihannya yang Tuhan beri kepadanya. Demikian juga dengan kelemahan dan kekurangan kita, pasti di baliknya ada satu kelebihan yang Tuhan beri kepada kita. Nah artinya bahwa tidak ada manusia yang paling sempurna di sekitar kita karena itu kelebihanku, kelebihanmu, kelebihan kita saling mengisi kekuranganku, kekuranganku, kekurangan kita agar aku, Anda, kita semakin menuju kesempurnaan.
Tema saling mengisi kekurangan untuk menuju sempurna dalam karya pelayanan adalah inti dari Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus Rasul Agung yang dirayakan pada hari ini.
Ada sejumlah Hari Raya Orang Kudus yang jatuh pada hari kelahiran ya misalnya Hari Raya Kelahiran Santa Perawan Maria dan Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis. Tetapi Hari Raya Santo Petrus dan Paulus pada hari ini jatuh pada hari kematian mereka. Karena itu fokus renungan ini berawal dari kematian atau makam mereka yang menjadi tempat terbesar Basilika Santo Petrus di pusat vatikan, di dalam tembok Vatikan sedangkan makam Santo Paulus yang menjadi tempat berdirinya Basilika Santo Paulus di luar tembok Vatikan.
Posisi bangunan makam dalam Basilika terbesar Santo Petrus di dalam tembok Vatikan dan Posisi makam dalam Basilika Santo Paulus di luar tembok Vatikan ini sungguh menampilkan karakter kedua tokoh panutan iman ini. Santo Petrus Paus Pertama Gereja Katolik fokus melayani di pusat, di balik meja, di kantor pusat Gereja Katolik Dunia di Kota Vatikan. Sedangkan Santo Paulus misionaris Agung melayani di lapangan, melayani bangsa-bangsa dam melayani orang pinggiran. Mereka melayani di tempat yang berbeda tetapi meninggal sama-sama di Roma dan dimakamkan di dalam Vatikan dan di luar tembok Vatikan. Misi sintesis gaya Paulus di lapangan dengan gaya Petrus di dalam Struktur Gereja Katolik inilah mengokohkan kehidupan Gereja Katolik sejagat dari Gereja perdana sampai dewasa ini. Banyak kalangan di luar Struktur Gereja Katolik mengangguk-angguk Kepala sambil berkata salut atas keunggulan sintesis gaya Misa ad intra dan misi ad extra yang ada dalam diri Santo Paulus dan Petrus Rasul sejak Gereja Perdana sampai Gereja Katolik dewasa ini. Struktur Gereja Katolik adalah Satu kekuatan kehidupan organisasi terkuat di Dunia selain Struktur sebuah Universitas di bidang pendidikan. Menariknya bahwa satu Struktur Gereja Katolik yang terpusat di Vatikan menjadi pemimpin tertinggi spiritual Gereja Katolik sedunia. Semua perayan ritus liturgis Gereja Katolik sejagat sama. Inilah kehebatan Gereja Katolik Satu Kudus Apostolik.
Sistem Gereja Katolik dengan sistem satu pintu struktur organisasi dan Sama alur pelayanan ritus Agama Katolik ini dengan beberapa pastoral kontekstual dari Gereja Katolik ini dapat terkontrol menuju tujuan yang sama yaitu keselamatan dalam nama Yesus Kristus. Tata kelola Gereja Katolik secara ke dalam dan keluar yang baik dapat menyelamatkan dunia. Model tata kelola hidup bersama Gereja Katolik menjadi contoh bagi tata kelola organisasi terkecil keluarga sebagai Gereja Domestik Gereja terkecil awal sumber keselamatan Dunia.**
Liturgia Verbi (B-I)
HR S. Petrus dan Paulus, Rasul
Selasa, 29 Juni 2021
Bacaan Pertama
Kis 12:1-11
"Sekarang benar-benar tahulah aku
bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya
dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat,
Raja Herodes mulai bertindak dengan keras
terhadap beberapa orang dari jemaat.
Ia menyuruh membunuh Yakobus,
saudara Yohanes, dengan pedang.
Ketika ia melihat
bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi,
ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus.
Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.
Setelah Petrus ditangkap,
Herodes menyuruh memenjarakannya
di bawah penjagaan empat regu,
masing-masing terdiri dari empat prajurit.
Maksudnya ialah,
supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara.
Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
Pada malam
sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak,
Petrus tidur di antara dua orang prajurit,
terbelenggu dengan dua rantai.
Selain itu
prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus,
dan cahaya bersinar dalam ruang itu.
Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya.
Kata malaikat itu kepadanya, "Bangunlah segera!"
Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.
Lalu kata malaikat itu kepadanya,
"Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!"
Petrus pun berbuat demikian.
Lalu malaikat itu berkata kepadanya,
"Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!"
Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar,
dan ia tidak tahu
bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi;
sangkanya ia melihat suatu penglihatan.
Setelah mereka melalui tempat kawal pertama
dan tempat kawal kedua,
sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota.
Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka.
Sesudah tiba di luar,
mereka berjalan sampai ke ujung jalan,
dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.
Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata,
"Sekarang benar-benar tahulah aku
bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya
dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes
dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9,R:5b
Refren: Tuhan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
*Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu;
puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
Karena Tuhan jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya
dan bersukacita.
*Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan daku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya.
Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
*Tujukkanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan;
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
*Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa,
lalu meluputkan mereka.
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Bacaan Kedua
2Tim 4:6-8.17-18
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
Pembacaan dari Surat Kedua Raul Paulus
kepada Timotius:
Saudaraku terkasih,
darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan,
dan saat kematianku sudah dekat.
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik,
aku telah mencapai garis akhir,
dan aku telah memelihara iman.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran
yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil,
pada hari-Nya;
bukan hanya kepadaku,
tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku,
supaya dengan perantaraanku
Injil diberitakan dengan sepenuhnya
dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat.
Dia akan menyelamatkan aku,
sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga.
Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Mat 16:18
Engkau adalah Petrus,
di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,
dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bacaan Injil
Mat 16:13-19
"Engkau adalah Petrus,
dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa
Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi.
Ia bertanya kepada murid-murid-Nya,
"Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
Jawab mereka, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,
ada juga yang mengatakan: Elia,
dan ada pula yang mengatakan: Yeremia
atau salah seorang dari para nabi."
Lalu Yesus bertanya kepada mereka,
"Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Maka jawab Simon Petrus,
"Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Kata Yesus kepadanya,
"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus,
sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,
melainkan Bapa-Ku yang di surga.
Dan Aku pun berkata kepadamu:
Engkau adalah Petrus,
dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,
dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga.
Apa yang kauikat di dunia ini
akan terikat di surga,
dan apa yang kaulepaskan di dunia ini
akan terlepas di sorga."
Demikianlah sabda Tuhan.