"Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat." (Mat 5:37)



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Dalam Dunia politik paling familiar kalimat ini. Politik Itu berwarna abu-abu, hari ini  bisa saja warna a, siang bisa saja warna b, malam bisa saja warna c, tengah malam bisa saja berwarna hitam, Pagi bangun bisa saja berwarna merah tergantung kepentingannya dapat diakomodir. Singkatnya warna politik itu dinamis berbasis kepentingan setiap partai politik. 

Tetapi beda dengan politik hati nurani yang mengutamakan kepentingan seluruh Rakyat, bangsa dan negara berbasis Undang-Undang Negara demi kemajuan dan kemakmuran bersama. Politik hati nurani berprinsip Ya pada kepentingan bersama berdasarkan Undang-Undang Negara tidak pada hanya pada kepentingan pribadi atau golongan saja yang melawan undang-undang negara. Politik Hati Nurani tidak berwarna abu-abu yang sulit ditebak. Politik hati nurani ya pada baik, benar, adil, damai, jujur berkemanusiaan universal bagi semua. Politik hati nurani tidak pada korupsi, kolusi, nepotisme. 


Injil hari ini tegas mengatakan  Ya pada kehendak Allah yang menyelamatkan dan tidak pada keinginan iblis atau Si jahat yang menyesatkan. Tidak ada ruang abu-abu dalam Injil hari ini. Ya pada warna putih dalam kacamata Yesus dan tidak pada warna hitam dari iblis. 

Injil ini menuntun orang untuk memilih berdasarkan prinsip Yang menyelamatkan dari Allah Bapa, Putera, Roh Kudus. Injil ini memandu orang beriman untuk tidak memilih yang menyesatkan yang datang dari iblis. Yesus bersabda,  "Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat." (Mat 5:37).  Seorang yang beriman kepada Yesus berpikir Ya pada Yesus, Berkata pada Yesus, bekerja pada Yesus yang selalu setia menyelamatkan, dalam suka maupun duka. Tidak ada ruang bagi orang beriman untuk bersikap abu-abu hanya berdasarkan kepentingan pribadi atau golongan partai seperti di dalam Dunia politik. 

Orang beriman yang setia pada Yesus dalam panggilannya sebagai awam maupun Biarawan dan biarawati merasa damai dalam hidup walaupun melewati aneka tantangan yang datang silih berganti. Damai iman dalam hati menjadi kekuatan dan sumber kebahagiaan yang menyelamatkan. Tetapi seorang beriman yang abu-abu dalam hidupnya seringkali damainya sesaat dan dampak tidak bahagianya berkepanjangan. 

Misalnya seorang yang menjalani kehidupan berkeluarga setia pada Janji pernikahan dalam suka dan duka pasti lebih damai hidupnya daripada mereka yang "abu-abu" dalam kehidupan berkeluarga. Abu-abu itu bisa saja ada "WIL" (Wanita Idaman Lain) atau "PIL" (Pria Idaman Lain). Mereka yang fokus pada keluarga, isteri, suami, Anak-anak dengan fokus kerja keras dan berdoa tentu kebahagiaan dan damainya tidak dapat direbut oleh siapapun. ***



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa X


Sabtu, 12 Juni 2021


Bacaan Pertama

2Kor 5:14-21


"Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa bagi kita."


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara, kasih Kristus menguasai kami.

Sebab kami mengerti bahwa

jika satu orang sudah mati untuk semua orang,

maka semua orang telah mati.

Dan Kristus telah mati untuk semua orang,

agar mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri,

melainkan untuk Dia

yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka.


Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun

seturut ukuran manusia.

Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia,

sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.

Jadi barangsiapa ada dalam Kristus,

ia adalah ciptaan baru.

Yang lama telah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang.


Semuanya itu datang dari Allah,

yang telah mendamaikan kita dengan diri-Nya

dengan perantaraan Kristus,

dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus

tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka.

Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.


Jadi kami ini utusan Kristus,

seakan-akan Allah menasihati kalian dengan perantaraan kami.

Maka dalam nama Kristus kami meminta kepada kalian:

berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

Kristus yang tidak mengenal dosa,

telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,

agar dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.


Demikialah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12,R:8a


Refren: Tuhan itu pengasih dan penyayang.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku,

janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!


*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,

yang menyembuhkan segala penyakitmu!

Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,

dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!


*Tuhan adalah pengasih dan penyayang,

panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Tidak terus menerus Ia murka,

dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.


*Setinggi langit dari bumi,

demikian besarnya kasih setia Tuhan

atas orang-orang yang takut akan Dia!


Bait Pengantar Injil

MZM 119:36a.29b


Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu,

dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.


Bacaan Injil

Mat 5:33-37


"Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata,

"Kalian telah mendengar

apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita,

'Jangan bersumpah palsu,

melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.'

Tetapi Aku berkata kepadamu,

'Jangan sekali-kali bersumpah,

baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,

maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya,

ataupun demi Yerusalem,

karena Yerusalem adalah kota Raja Agung.

Jangan pula bersumpah demi kepalamu,

karena engkau tidak berkuasa

memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.


Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya,

jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak.

Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.


Demikianlah sabda Tuhan.