Kotbah Saat Kematian

   Berdoa dan Bersedekah  melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa (bdk.Tobit 12:7-10)


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Setiap hari kita berdoa. Kita selalu membuka doa dengan tanda Salib dan menutupi doa dengan tanda Salib, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.  Ini artinya kita berdoa dalam Allah Tritunggal Maha Kudus. Kita hidup dalam Allah Tritunggal Maha Kudus. Kita berkarya dan hidup dalam Allah Tritunggal Maha Kudus yang selalu menyelamatkan. 

Kita berdoa untuk keselamatan diri dan orang lain. Ini adalah aspek sosial dari doa. Karya kita yang lahir dari doa pun untuk menyelamatkan diri dan orang lain. Orang tua bekerja siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan yang baik bagi anak-anaknya. Pemimpin perusahaan bekerja untuk memenuhi kebutuhan para pekerja di perusahaan dan semua orang yang menggunakan produk dari perusahaannya. "No Man Is An Island" dalam hidup sosial, biologis/fisik, psikologis dan spiritual.  Secara sosial manusia dari orang lain dan untuk yang lain. Secara psikologis manusia merasa dirinya lebih aman dan nyaman bila ada yang lain yang memberi rasa aman dan nyaman dalam hidupnya. Secara biologis / fisik semua kebutuhan fisik dipenuhi berkat hasil kerja dan karya orang lain. Manusia secara biologis lahir karena ada kerja sama biologis orang lain, ayah dan Ibu, seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Secara spiritual manusia dari Roh Kudus. Yesus dikandung Maria dari Roh Kudus. Yohanes dikandung Elisabet dari Roh Kudus. Kita pun dikandung dalam Rahim Ibu karena Allah Roh Kudus berkarya dalam diri ayah dan Ibu. Sumber kehidupan berasal dari persetujuan Allah sendiri sehingga kita tercipta sebagai gambaran Allah sendiri (Kej.1:27).

Doa kita dan Bersedekah yang kita lakukan adalah untuk diri kita dan juga untuk orang lain. Kitab Tobit bab 12:7-10 menegaskan doa dan Bersedekah dapat melepaskan orang dari maut dan menghapus setiap dosa. Doa yang lahir dari iman kokoh kepada Allah dari Sara dan Tobit dapat menyembuhkan sakit mereka. Doa dapat menyelamatkan mereka. Malaekat Rafael mengatakan bahwa doa sedekah dapat menghapus dosa dan melepaskan orang dari maut. Karena itu Malaekat Rafael mengajak Tobit dan Tobia anaknya untuk beriman dan bersyukur atas semua yang Tuhan beri dengan berdoa yang benar dan berkarya yang benar agar terlepas dari maut dan terbebas dari dosa.  Doa dan sedekah lahir dari iman yang dalam kepada Allah Tritunggal Maha Kudus dan secara tulus Menyalurkan rahmat Tuhan kepada sesama yang paling membutuhkan yaitu mereka yang miskin, sakit dan menderita. 

Doa benar dan persembahan benar dari karya yang benar ditampilkan dalam diri Janda miskin yang memberikan secara tulus dari kekurangannya ke dalam kotak persembahan yang disaksikan sendiri oleh Tuhan Yesus di dalam Injil pada Hari ini. Sebaliknya Ahli-Ahli Taurat memanfaatkan posisi dan status mereka di dalam  Agama Yahudi untuk mencari popularitas diri, tampil sebagai orang yang berada tetapi miskin hati dan kerdil kering hidup rohaninya, seperti ditegaskan dalam Injil hari ini. Karena itulah berdasarkan dua pengalaman kontras itu, Yesus mengajak para murid-Nya semestinya berlaku seperti janda  miskin bukan terjebak oleh Ahli-Ahli Taurat yang memanfaatkan posisi dan statusnya di dalam Agama Yahudi untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri.

Kita adalah murid Yesus sampai hari ini. Kehadiran kita untuk berdoa dan berkarya secara tulus untuk keselamatan dan kebaikan bersama. Kita mengambil makna dari gaya Ahli-Ahli Taurat yang dapat posisi baik dalam Struktur Agama Yahudi tetapi justru bukan untuk melayani melainkan untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Kita juga belajar dari Janda Miskin yang menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan untuk keselamatan bersama.** 




Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa IX


Sabtu, 5 Juni 2021


PW S. Bonifasius, Uskup dan Martir


Hari Sabtu Imam.

Marilah berdoa bagi para imam, agar Bapa Di Surga memberkati segala pelayanan mereka, serta dikuatkan dalam menghadapi godaan, cobaan dan marabahaya.


Bacaan Pertama

Tb 12:1.5-15.20


"Aku naik kepada Dia yang mengutus aku.

Tetapi kalian, pujilah Allah."


Pembacaan dari Kitab Tobit:


Setelah perayaan nikah Tobia dan Sara selesai,

Tobit memanggil anaknya Tobia dan berkata,

"Anakku, jangan lupa memberikan upah

kepada orang yang mengantar engkau.

Dan ingatlah untuk menambah upahnya."

Maka Tobit berkata kepada Rafael,

"Ambillah sebagai upahmu

separuh dari segala sesuatu yang kaubawa waktu datang,

lalu engkau boleh pergi dengan selamat."


Tetapi Rafael memanggil Tobit dan Tobia sendiri-sendiri,

lalu berkata kepada mereka,

"Pujilah Allah

dan muliakanlah Dia di hadapan semua orang yang hidup,

karena segala anugerah yang telah diberikan-Nya kepadamu.

Pujilah nama-Nya, dan bernyanyi-nyanyilah kepada-Nya.

Wartakanlah kepada semua orang perbuatan-perbuatan Allah sebagaimana layaknya.

Jangan berayal memuliakan Dia.

Memang rahasia raja patut disembunyikan,

tetapi perbuatan Allah pantaslah disingkapkan dan dimuliakan.

Lakukanlah yang baik,

niscaya malapetaka tidak akan menimpa kalian.


Lebih baiklah doa benar dan sedekah yang jujur

daripada kekayaan orang yang lalim.

Sungguh,

sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa.

Orang yang memberi sedekah akan mencapai umur panjang.

Sebaliknya, orang yang melakukan dosa dan kejahatan,

merugikan diri sendiri.

Segenap kebenaran hendak kuwartakan kepadamu

dan tidak satu pun kusembunyikan terhadap kalian.


Sudah kutandaskan kepadamu: Rahasia raja patut disembunyikan,

tetapi perbuatan Allah pantaslah disingkapkan.

Maka ketahuilah, ketika engkau dan Sara berdoa,

akulah yang menyampaikan ingatan akan doamu itu

ke hadapan kemuliaan Tuhan.

Demikian pula waktu engkau menguburkan orang-orang mati!

Ketika engkau serta merta bangkit dan meninggalkan makananmu

untuk pergi mengapani jenazah itu,

akulah yang diutus untuk mencobai engkau.

Lagipula, aku pulalah yang diutus oleh Allah

untuk menyembuhkan

baik engkau sendiri maupun Sara, menantumu.


Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat

yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia.

Oleh sebab itu pujilah Tuhan di atas bumi

dan muliakanlah Allah!

Camkanlah! Aku naik kepada Dia yang telah mengutus aku.

Tuliskanlah segala sesuatu yang telah terjadi atas dirimu."

Lalu Rafael naik dan tidak dapat mereka lihat.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Tb 13:2.6.7.8,R;2a


Refren: Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya.


*Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya,

kerajaan-Nya tetap sepanjang sekalian abad.

Memang Ia menyiksa, tetapi juga mengasihani,

Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati,

tetapi menaikkan juga dari sana;

tidak seorangpun luput dari tangan-Nya.


*Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepada-Nya,

dan dengan segenap jiwa berlaku benar di hadapan-Nya,

niscaya Iapun berbalik kepada kamu,

dan wajah-Nya pun tidak disembunyikan-Nya terhadap kamu.


*Pandanglah apa yang akan dikerjakan-Nya bagi kamu,

muliakanlah Dia dengan segenap mulut.

Pujilah Tuhan yang adil

dan agungkanlah Raja kekal.


*Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku,

kunyatakan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada kaum berdosa.

Bertobatlah, hai orang-orang berdosa,

lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya.

Siapa tahu Ia berkenan akan kamu

dan menjalankan belas kasihan kepadamu.


Bait Pengantar Injil

Mat 5:3


Berbahagialah yang bersemangat miskin,

sebab bagi merekalah kerajaan Allah.


Bacaan Injil

Mrk 12:38-44


"Janda miskin ini telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada suatu hari Yesus dalam pengajaran-Nya berkata,

"Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat.

Mereka suka berjalan-jalan dengan pakaian panjang

dan suka menerima penghormatan di pasar.

Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan

dalam rumah ibadat

dan tempat terhormat dalam perjamuan.

Mereka mencaplok rumah janda-janda

sambil mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang.

Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.


Pada kali lain sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan

Yesus memperhatikan

bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu.

Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.

Lalu datanglah seorang janda yang miskin.

Ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.


Maka Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata kepada mereka,

"Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak

daripada semua orang yang memasukkan uang

ke dalam peti persembahan.

Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya,

tetapi janda ini memberi dari kekurangannya:

semua yang ada padanya,

yaitu seluruh nafkahnya."


Demikianlah sabda Tuhan.