Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?

  


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Saya pernah mengalami mata kemasukan sehelai rambut dan titik-titik debu halus. Sakitnya luarbiasa. Tetapi Saya tidak pernah mengalami mataku kemasukan balok yang sangat besar. Saya melihat selumbar kecil masuk ke dalam mata sesama dan pernah mengeluarkan selumbar Itu dari mata sesamaku waktu kerja di kebun. Tetapi Saya tidak melihat balok di dalam mata sesamaku atau di mataku sendiri. Selumbar di mata Itu mungkin. Tetapi balok dimata Itu tidak mungkin. Tetapi dalam membahasakan sesuatu yang mau disampaikan secara hiperbola Itu dapat terjadi. 


Bacaan Injil hari ini tentang orang munafik yang gampang menilai orang lain tetapi lupa menilai dirinya sendiri. Orang munafik pandai bermain topeng menutupi kelemahan dan kesalahan dirinya sendiri. Tetapi gampang membuka di depan publik kesalahan dan kelemahan orang lain secara sinis. Orang munafik melihat selumbar di dalam mata orang lain tetapi balok dalam matanya sendiri tidak lihat. Inilah bahasa hiperbola yang digunakan untuk membahasakan kemunafikan orang yang bermain topeng menutupi kelemahannya yang sangat besar tetapi cepat membuka kelemahan orang lain yang sangat kecil.  Karena Itu Yesus bersabda kepada orang Yahudi beriman Kristen untuk membersihkan kemunafikannya, menyembuhkan kemunafikannya lebih dahulu sebelum membersihkan dan menyembuhkan kemunafikan orang lain. 

Seorang penyembuh harus sehat terlebih dahulu dalam Dunia medis agar ia aman menyembuhkan pasiennya. Seorang penyembuh psikologis sesungguhnya lebih dahulu menyembuhkan dirinya sendiri sehingga menjadi pribadi yang sehat secara psikologis sebelum menyembuhkan sesama secara psikologis.  "Seorang penyembuh yang terluka yang telah sembuh dari Luka psikologisnya dapat menjadi penyembuh sesama yang terluka secara psikologis."  Yang terluka yang menyembuhkan, demikian kata seorang guru yang telah berpengalaman dalam profesinya sebagai penyembuh Luka bathin.*** 


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XII


Senin, 21 Juni 2021


PW S. Aloisius Gonzaga, Biarawan


Bacaan Pertama

Kej 12:1-9


"Abram berangkat sesuai dengan sabda Tuhan."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Di negeri Haran Tuhan bersabda kepada Abram,

"Tinggalkanlah negerimu, sanak saudaramu dan rumah bapamu ini,

dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.

Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,

dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur;

dan engkau akan menjadi berkat.

Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau,

dan akan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau.

Dan segala kaum di muka bumi akan mendapat berkat karena engkau."


Maka berangkatlah Abram sesuai dengan sabda Tuhan.

Lot pun ikut bersama dengan dia.

Abram berumur tujuh puluh lima tahun,

ketika ia berangkat dari Haran.

Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya,

segala harta benda milik mereka

dan orang-orang yang mereka peroleh di Haran.

Mereka berangkat ke tanah Kanaan,

dan sampai di situ, Abram berjalan melintasi negeri itu,

sampai ke suatu tempat dekat Sikhem,

yakni pohon tarbantin di More.

Waktu itu negeri tersebut didiami orang Kanaan.


Maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan bersabda,

"Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu."

Maka Abram mendirikan di situ sebuah mezbah bagi Tuhan,

yang telah menampakkan diri kepadanya.

Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel.

Di sana ia memasang kemahnya

dengan Betel di sebelah barat, dan Ai di sebelah timur.

Lalu ia mendirikan sebuah mezbah di situ bagi Tuhan,

dan memanggil nama-Nya.

Sesudah itu Abram berangkat lagi,

dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 33:12-13.18-19.20.22,R:12b


Refren: Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan

menjadi milik pusaka-Nya.


*Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,

suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!

Tuhan memandang dari surga,

dan melihat semua anak manusia;


*Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa,

kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;

Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut

dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.


*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan.

Dialah penolong dan perisai kita.

Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami,

seperti kami berharap kepada-Mu.


Bait Pengantar Injil

Ibr 4:12


Firman Tuhan itu hidup dan kuat,

menusuk ke dalam jiwa dan roh.


Bacaan Injil

Mat 7:1-5


"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Dalam khotbah di bukit Yesus berkata:

"Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi.

Karena dengan penghakiman

yang telah kalian pakai untuk menghakimi,

kalian sendiri akan dihakimi.

Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur,

akan ditetapkan pada kalian sendiri.

Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu,

sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?

Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu,

'Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu,

padahal di dalam matamu sendiri ada balok?'


Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri,

maka engkau akan melihat dengan jelas

untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu."


Demikianlah sabda Tuhan.