Mungkinkah: Ikut Yesus tanpa terikat dengan keluarga/orang, tempat dan barang?

 

*P. Benediktus Bere Mali, SVD*

Pandemi covid-19 dengan farian delta  akhir-akhir ini membuat para pengikut Yesus khususnya imam merasa waspada dalam melayani umat berdasarkan kebutuhan bukan berdasarkan keinginan demi keselamatan Gembala maupun domba. Setiap kali melayani selalu mempertimbangkan secara matang orang yang dilayani, tempat dan barang yang digunakan. Pelayan dihalangi oleh orang, barang dan tempat.  Selalu ada kecurigaan terhadap barang, orang dan tempat dalam melayani, jangan - jangan ada virus korona di sana. Ketulusan dalam melayani sangat ditentukan oleh suasana  lingkungan pandemi covid 19. 


Teori lingkungan eskternal menentukan perilaku manusia termasuk kegiatan pelayan para Romo, Biarawan dan biarawati. Beberapa waktu lalu beberapa Biara yang pada masa normal tanpa covid 19 hidup serba berkecukupan tetapi pandemi covid 19 yang hampir 2 Tahun ini, Biara-Biara yang hidupnya dari Umat mulai merasakan kekurangan. Kegiatan webinar dan sejenisnya oleh imam dan Biara - Biara yang dilakukan secara daring belum menjadi basis utama untuk menutupi kekurangan Biara di masa pandemi covid 19 ini. Artinya bahwa secara realistis bahwa kegiatan spiritual dan panggilan Tuhan pun tetap membutuhkan orang, tempat, dan materi/uang untuk menyebarkan khabar Gembira Injil Allah. 


Injil hari ini menegaskan bahwa orang yang ikut Yesus tidak terhalang oleh barang, tempat dan orang yang dilayani.  Pengikut Yesus semestinya tulus dalam melayani demi tersebarnya Injil di dalam hati semua orang. Orang fokus pada Injil, khabar Baik Tuhan maka Tuhan akan memberkatinya dengan caraNya yang indah. Tuhan tetap menyelamatkan Dunia selama Masih ada orang baik di atas Dunia ciptaannya, sebagaimana ditegaskan di dalam bacaan Pertama hari ini. Santo Ireneus yang kita peringati hari ini, mengalami banyak bidaa pada zamannya tetapi Santo Ireneus tetap fokus pada Hal baik yang dari Tuhan Yesus,bahkan ia mati demi kebaikan dari Tuhan Yesus sendiri. 


Pertanyaan bagi kita, Apakah dalam pandemi covid 19 dengan farian baru yang terus muncul ini akan terjadi kebinasaan Dunia? Berdasarkan Bacaan Pertama hari ini, kasih Tuhan lebih besar dari pandemi covid 19, Tuhan akan membuat semuanya indah pada waktunya. Pandemi covid 19 seperti virus cacar dan virus flu dahulu yang akhirnya ada obatnya yang ditemukan. Para ilmuawan terus berjuang dan meneliti untuk menghadapi pandemi covid 19. Selama Masih ada tangan manusia dan otak manusia dapat bekerja menyelamatkan manusia, Tuhan tidak akan membuat mukjizat menghilangkan covid 19 yang telah mewarnai sejarah penyakit Dunia ini.  Kita berdoa bagi para ilmuwan yang sedang terus bekerja untuk menemukan obat yang tepat menghadapi virus korona 19, semoga Tuhan hadir di sana untuk menyelamatkan umat-Nya dari serangan pandemi covid-19 yang mematikan. ***



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XIII


Senin, 28 Juni 2021


PW S. Ireneus, Uskup dan Martir


Bacaan Pertama

Kej 18:16-33


"Apakah Engkau akan membinasakan orang saleh

bersama dengan orang jahat?"


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Setelah Abraham diberi janji oleh Tuhan,

maka berangkatlah ketiga tamunya.

Mereka mengarahkan pandangannya ke Sodom,

dan Abraham mengantarkan mereka.

Berpikirlah Tuhan,

"Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham

apa yang akan Kulakukan ini?

Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar

serta berkuasa,

dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?

Sebab Aku telah memilih dia,

supaya ia memerintahkan kepada anak-anak dan keturunannya,

agar tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan,

dengan melakukan kebenaran dan keadilan,

dan agar Tuhan memenuhi kepada Abraham

apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."


Maka bersabdalah Tuhan,

"Sesungguhnya, banyak keluh kesah orang

tentang Sodom dan Gomora,

dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya.

Baiklah Aku turun untuk melihat,

apakah benar-benar mereka telah berkelakuan

seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak;

Aku hendak mengetahuinya."

Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom,

tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan.

Abraham datang mendekat dan berkata,

"Apakah Engkau akan membinasakan orang benar

bersama-sama dengan orang jahat?

Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?

Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu?

Tidakkah Engkau mengampuninya demi kelima puluh orang benar

yang ada di dalamnya itu?

Jauhlah kiranya daripada-Mu untuk berbuat demikian,

membunuh orang benar bersama dengan orang jahat,

sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang jahat!

Jauhkanlah kiranya yang demikian daripada-Mu!

Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?"

Tuhan bersabda,

"Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom,

Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka."


Abraham menyahut,

"Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan,

walaupun aku debu dan abu.

Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu,

apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu

karena yang lima itu?"

Tuhan bersabda, "Aku takkan memusnahkannya,

jika Kudapati empat puluh lima di sana."


Lagi Abraham melanjutkan perkataannya,

"Sekiranya empat puluh didapati di sana?"

Sabda Tuhan,

"Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu."

Kata Abraham,

"Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi.

Sekiranya tiga puluh didapati di sana?"

Sabda Tuhan,

"Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana."

Kata Abraham lagi,

"Sesungguhnya aku telah memberanikan diri

berkata kepada Tuhan.

Sekiranya dua puluh didapati di sana?"

Sabda Tuhan,

"Aku takkan memusnahkannya demi yang dua puluh itu."

Kata Abraham, "Janganlah kiranya Tuhan murka,

kalau aku berkata lagi sekali ini saja.

Sekiranya sepuluh didapati di sana?"

Jawab Tuhan,

"Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu."

Lalu pergilah Tuhan, setelah Ia selesai bersabda kepada Abraham.

Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 103:1-2.3-4.8-9.10-11,R:8a


Refren: Tuhan itu pengasih dan penyayang.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku,

janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!


*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,

yang menyembuhkan segala penyakitmu!

Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,

dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!


*Tuhan adalah pengasih dan penyayang,

panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Tidak terus menerus Ia murka,

dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.


*Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,

atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

Setinggi langit dari bumi,

demikian besarnya kasih setia Tuhan

atas orang-orang yang takut akan Dia!


Bait Pengantar Injil

Mzm 95:8ab


Hari ini janganlah bertegar hati,

tetapi dengarkanlah suara Tuhan.


Bacaan Injil

Mat 8:18-22


"Ikutilah Aku."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus.

Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang.

Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya,

"Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi."


Yesus berkata kepadanya,

"Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang,

tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat

untuk meletakkan kepala-Nya."

Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya,

"Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."

Tetapi Yesus berkata kepadanya,

"Ikutilah Aku,

dan biarlah orang-orang mati menguburkan

orang-orang mati mereka."


Demikianlah sabda Tuhan.