"Jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian juga. Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu."


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Mengapa dalam doa Yesus yang paling sempurna, Yesus menyapa Allah dengan Bapa kami yang ada di Surga? Allah disebut Bapa dalam doa Yesus memiliki dua pendasaran yaitu dasar konteks sosial pada zaman Yesus dan dasar iman/spiritual.  Pada zaman itu wilayah Yesus dijajah oleh Kaisar Roma dan Kaisar Roma menyebut diri sebagai "Bapa bangsa" dan bapa bangsa yang dimaksud disini sangat menindas mereka yang dijajah dan memaksa rakyat yang dijajah untuk memenuhi kepentingan diri sendiri. Secara Iman, Allah adalah Bapa yang sempurna karena Bapa di Surga tidak menindas tetapi menyelamatkan manusia. Bapa kami adalah Bapa orang yang beriman kepada-Nya. Kata kami menunjukan kebersamaan semua orang beriman kepada-Nya yang memohon kepada-Nya agar Bapa di Surga yang menyelamatkan menjadi Raja di Bumi. 

 

Penyelamatan dari Bapa di Surga itu dapat bekerja secara efektif dalam diri manusia kalau manusia sendiri membersihkan diri secara pantas untuk mengalami keselamatan dari Bapa di Surga.  Membersihkan diri itu terungkap dalam mengampuni sesama dan membersihkan diri dengan menerima Sakramen Rekonsiliasi dengan diri, sesama, alam dan Tuhan. Yesus bersabda,  "Jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian juga. Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu."  

Dalam kehidupan bersama baik dalam keluarga maupun dalam komunitas serta masyarakat tentu kita mengalami disakiti dan menyakiti hati dalam hal-hal yang kecil maupun dalam hal yang menengah bahkan dalam hal yang lebih besar. Seringkali hal ini datang walaupun tidak diundang. Tetapi kita juga tidak bisa berdiam diri terhadap tamu yang tidak diundang yang menyakiti  itu. Kita semestinya melakukan suatu tindakan untuk menyembuhkan hati yang sakit dan disakiti, menyakiti dengan Sakramen Rekonsiliasi dan juga ada usaha pribadi untuk menyembuhkan diri secara manusiawi dalam ilmu psikologi konseling. Kita yang ada masalah dengan rendah hati datang kepada seorang konselor untuk dituntun agar kita dapat menemukan akar soal dan akar soal itu diadres untuk disembuhkan dari akar soal itu sendiri.  Konselor membantu kita agar kita dapat membantu diri sendiri, dalam arti menyembuhkan diri sendiri berdasarkan arahan konselor yang kita percaya. ***





Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XI


Kamis, 17 Juni 2021


Bacaan Pertama

2Kor 11:1-11


"Aku mewartakan Injil Allah kepadamu dengan cuma-cuma."


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara,

alangkah baiknya,

jika kalian sabar terhadap kebodohanku yang tidak seberapa.

Dan memang kalian sabar terhadap aku!

Sebab aku cemburu kepadamu dengan cemburu ilahi.

Karena aku telah mempertunangkan kalian kepada satu pria

untuk membawa kalian sebagai perawan suci kepada Kristus.

Tetapi aku takut,

kalau-kalau pikiranmu disesatkan

dari kesetiaanmu yang sejati kepada Kristus,

sebagaimana Hawa diperdayakan oleh ular dengan kelicikannya.


Sebab kalian sabar saja,

jika ada seseorang datang mewartakan Yesus yang lain

daripada yang telah kami wartakan,

atau memberikan kepadamu roh yang lain

daripada yang kalian terima,

atau Injil yang lain daripada yang telah kalian terima.

Padahal menurut pendapatku

sedikit pun aku tidak kurang

dibandingkan rasul-rasul yang tiada taranya itu.

Andaikata aku kurang paham dalam hal berkata-kata,

tidaklah demikian dalam hal pengetahuan.

Sebab kami telah menyatakannya kepadamu

pada segala waktu dan di dalam segala hal.


Apakah aku berbuat salah,

jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kalian,

karena aku mewartakan Injil Allah kepadamu dengan cuma-cuma?

Jemaat-jemaat lain telah kurampok

dengan menerima tunjangan dari mereka,

agar aku dapat melayani kalian.

Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengahmu,

aku tidak menyusahkan seorang pun.

Sebab apa yang kurang padaku,

dicukupi oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia.

Dalam segala hal aku menjaga diriku,

supaya jangan menjadi beban bagimu.

Dan aku akan tetap berbuat demikian.

Demi kebenaran Kristus dalam diriku, aku menegaskan,

bahwa kemegahanku itu tidak akan dirintangi

oleh siapa pun di daerah-daerah Akhaya.

Mengapa tidak?

Apakah karena aku tidak mengasihi kalian?

Allah mengetahuinya!


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 111:1-2.3-4.7-8,R:7a


Refren: Adil dan benarlah karya tangan-Mu, ya Tuhan.


*Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati,

dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.

Besar perbuatan-perbuatan Tuhan,

layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.


*Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya,

keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya.

Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan;

Tuhan itu pengasih dan penyayang.


*Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan,

segala titah-Nya teguh;

Perintah-Nya kokoh lestari untuk selamanya,

dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.


Bait Pengantar Injil

Rom 8:15


Kalian akan menerima Roh pengangkatan menjadi anak.

Dalam roh itu kita akan berseru, "Abba, ya Bapa."


Bacaan Injil

Mat 6:7-15


"Berdoalah kalian demikian."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus,

"Bila kalian berdoa janganlah bertele-tele

seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah.

Mereka menyangka

doanya akan dikabulkan karena banyaknya kata-kata.

Jadi janganlah kalian seperti mereka.

Karena Bapamu tahu apa yang kalian perlukan,

sebelum kalian minta kepada-Nya.

Maka berdoalah demikian:


Bapa kami, yang ada di surga,

Dimuliakanlah nama-Mu.

Datanglah Kerajaan-Mu.

Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di surga.

Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

dan ampunilah kesalahan kami,

seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.

Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.


Karena, jikalau kalian mengampuni kesalahan orang,

Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian juga.

Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang,

Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu."


Demikianlah sabda Tuhan.