*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Orang yang merasa sakit yang tidak dapat disembuhkan sendiri tentu harapan satu-satunya pada orang lain yang dapat membantunya menyembuhkan sakitnya yang melekat pada Tubuh fisiknya, psikologisnya, sosialnya, dan spiritualnya. Pertama dan utama adalah orang yang meminta pertolongan orang lain tahu akar sakitnya sehingga orang lain berdasarkan data dirinya yang alami sakitnya dapat mengarahkannya untuk sampai titik kesembuhan. Penyembuhan demikian terjadi berkat kerjasama antara penderita sakit dengan penyembuh.
Yesus diminta orang yang sakit kusta untuk disembuhkan. Kalimat langsung pertama datang dari orang yang sakit kusta kepada Tuhan Yesus. "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Kalimat ini ditanggapi Tuhan Yesus. Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya.
Kita tentu pernah sakit fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Ketika kita sadari akar soal sakit kita yang tidak dapat kita sembuhkan secara tuntas dan membutuhkan pertolongan orang lain, kita rendah hati datang minta bantuan orang lain untuk disembuhkan. Kita sakit fisik kerja sama dengan dokter dan perawat yang menyembuhkan. Kita sakit psikologis kerjasama dengan dengan konselor untuk ditolong agar sembuh. Kita sakit sosial dan spiritual juga datang kepada orang yang kita percaya untuk disembuhkan. Kerja sama yang baik pasti membawa hasil yang baik.***
Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa, Pekan Biasa XII
Jumat, 25 Juni 2021
Bacaan Pertama
Kej 17:1.9-10.15-22
"Setiap laki-laki di antaramu harus disunat sebagai tanda perjanjian.
Sara akan melahirkan bagimu seorang putera."
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Ketika Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun,
maka Tuhan menampakkan diri kepadanya dan bersabda,
"Akulah Allah Yang Mahakuasa,
hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela!
Dari pihakmu engkau harus memegang perjanjian-Ku,
engkau dan keturunanmu turun-temurun.
Inilah perjanjian-Ku, yang harus kaupegang,
perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu,
yaitu setiap laki-laki di antaramu harus disunat."
Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham,
"Tentang isterimu Sarai,
janganlah kausebut lagi Sarai, tetapi Sara; itulah namanya.
Aku akan memberkatinya,
dan daripadanya juga Aku akan memberikan kepadamu
seorang anak laki-laki,
bahkan Aku akan memberkatinya,
sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa;
raja-raja pelbagai bangsa akan lahir dari padanya."
Lalu tertunduklah Abraham, dan tertawa,
serta berkata dalam hatinya,
"Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun
dilahirkan seorang anak?
Dan mungkinkah Sara yang telah berumur sembilan puluh tahun itu
melahirkan seorang anak?"
Dan Abraham berkata kepada Allah,
"Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
Tetapi Allah bersabda, "Tidak!
Isterimu Saralah, yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu,
dan engkau akan menamai dia Ishak.
Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia
menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu.
ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak.
ia akan memperanakkan dua belas raja,
dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak,
yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang
pada waktu seperti ini juga."
Sesudah selesai bersabda kepada Abraham,
naiklah Allah meninggalkan Abraham.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 128:1-2.3.4-5,R:4
Refren: Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.
*Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan,
yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu,
berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
*Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur
di dalam rumahmu;
anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun
sekeliling mejamu!
*Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan
orang laki-laki yang takwa hidupnya.
Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion:
boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
Bait Pengantar Injil
Mat 8:17
Yesus memikul kelemahan kita
dan menanggung penyakit kita.
Bacaan Injil
Mat 8:1-4
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Setelah Yesus turun dari bukit,
banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia.
Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta.
Ia sujud menyembah Yesus dan berkata,
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu,
dan berkata,
"Aku mau, jadilah engkau tahir!"
Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya.
Lalu Yesus berkata kepadanya,
"Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun,
tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam
dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa
sebagai bukti bagi mereka."
Demikianlah sabda Tuhan.