*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Beberapa waktu lalu tepatnya awal bulan Mei 2020 seorang teman Demam dengan panas tinggi 40 derajat selama kurang lebih satu Minggu. Karena pandemik covid 19, teman yang sakit Demam ini mengobati diri sendiri di kamar tetapi demam dan panas tingginya tetap pada posisi 40 derajat. Teman ini didorong oleh kawan-kawannya untuk ke dokter agar akar soalnya ditemukan untuk disembuhkan tepat sasar. Kondisi fisik semakin lemah, dicurigai terpapar covid 19 pun semakin kuat. Waktu telepon pihak Rumah Sakit, pihak Rumah Sakit segera kirim Sopir dengan ambulance datang menjemput pasien yang sedang sakit, dan tak seorang teman pun yang rela mendampingi ke Rumah Sakit karena pandemi covid 19 dan negara sedang lockdown. Masing-masing orang menyelamatkan diri sendiri agar tidak terpapar covid 19. Tiba di Rumah Sakit, dalam keadaan tak berdaya, semua urusan dilakukan pasien secara mandiri di UGD sampai ke kamar Sakit. Karena general check up, dari siang sampai malam tidak makan dan Tubuh semakin lemah, dan waktu makan siang sudah lewat sehingga pasien tunggu makan malam yang Masih lama datangnya. Pasien tertidur pingsan tak sadarkan diri di tempat tidur. Pada saat menunggu hasil general check up dan kondisi fisik bagaikan telur diujung tanduk. Pada saat itulah tampak dalam mimpi dua orang Malaikat berpakaian putih datang menghampiri pasien, mendoakan, memberkati di dahi pasien dan menyembuhkan pasien. Pasien menyimpan pesan mimpi itu dalam hatinya dengan penuh iman dan harapan bahwa Tuhan pasti menyembuhkan lewat para dokter dan perawat di Rumah Sakit.
Pada sore Menjelang makan malam, dokter datang memberitahukan hasil check up bahwa pasien bukan terpapar covid 19 tetapi demam Berdarah. Dokter langsung pasang inpus. Dokter katakan keadaan pasien sangat kritis, jika terlambat beberapa jam saja akan fatal. Karena Trombosit tinggal 800 (sangat rendah). Tetapi dokter juga memiliki kecemasan tinggi karena pandemi covid 19 bisa dengan mudah menyerang dalam kondisi Tubuh yang rendah Trombositnya. Hati pun diserang oleh Demam Berdarah dari hasil pemeriksaan. Obat hati pun segera diminum agar hati dapat sehat kembali. Selain Itu obat penurun panas dan obat meningkatkan Trombosit harus dikonsumsi. AC di kamar harus dinyalakan selama 24 jam untuk membantu menurunkan panas tinggi pasien. Menariknya bahwa setiap tidur, selalu muncul dua malaekat berpakaian putih datang di bagian kepala tempat tidur pasien, mendoakan pasien, lalu memberkati dahi pasien, lalu menyembuhkan pasien. Pasien pun semakin sadar akan Mukjizat penyembuhan yang datang lewat MalaikatNya dalam mimpi pasien. Tepat 8 hari pasien sembuh dan kembali ke RumahNya. Pasien sharing pengalamannya tentang mukjizat penyembuhan Tuhan atas dirinya kepada penulis bahwa Mukjizat Tuhan terjadi pada saat abnormal. Tidak mungkin mukjizat Tuhan terjadi pada saat normal dimana manusia Masih bisa berusaha untuk menyelesaikan kesulitan hidupnya. Tuhan pasti campur tangan pada saat semua usaha manusia mandeg untuk keluar dari persoalan hidupnya.
Para murid sedang menghadapi badai gelombang laut dahsyat yang menghantam perahu mereka. Usaha mereka melawan arus gelombang besar untuk menyelamatkan hidup, bagaikan telur sedang berada di ujung tanduk. Sesaat lagi hidup mereka terhanyut oleh derasnya gelombang air yang tidak mengenal kompromi.
Di sini kita dapat melihat bahwa sebetulnya Mukzijat Tuhan terjadi pada saat abnormal dimana usaha normal para murid tidak dapat menghentikan atau mendiamkan mengamuknya gelombang air laut. Tuhan Yesus membuat alam taat kepadaNya. Ketika Yesus mengatakan kepada gelombang laut Itu "Diam, tenanglah" maka tenanglah gelombang air laut Itu. Para Murid dan orang -orang yang menyaksikan Itu mengakui bahwa Yesus adalah pernyataan Allah yang tampak memiliki kekuatan atas alam ciptaan. Tuhan menciptakan alam dan Tuhan memiliki kekuatan yang luar biasa atas alam. Tuhan mengatur alam bukan alam yang mengatur Tuhan Yesus. Pengalaman iman para murid akan Mukjizat ini mengokohkan iman mereka kepada Tuhan Yesus.
Bacaan Kedua menegaskan bahwa orang beriman kepada Kristus, hidup bukan berdasarkan ukuran Kristus, bukan berdasarkan takaran manusia. Ini artinya orang hidup di dalam Kristus. Orang yang hidup di dalam Kristus berpikir, berbicara dan bertindak sebagai manusia baru yang taat pada Kristus dalam suka dan duka. Sebaliknya orang yang hidup menurut ukuran manusia adalah orang yang dapat digolongkan sebagai manusia lama. Hidup dalam Kristus berarti orang yang taat pada Kristus Raja Semesta Alam. Alam taat kepadaNya. Alam dan manusia diciptakanNya. Maka manusia pun harus taat kepada-Nya.
Bacaan pertama menegaskan bahwa alam termasuk pasang dan surut air laut, gelombang dan ketenangan air laut ada dalam kuasa Allah. Allah mengeringkan air laut pada saat bangsa Israel menyeberangi laut menuju Tanah Terjanji tetapi Mengalirkan air laut ketika musuh yang mengejar bangsa Israel hendak menyeberangi laut yang sama. Allah menutupi pintu Hulu air Sungai Yordan sehingga bangsa Israel menyeberanginya menuju Tanah Terjanji. Tuhan adalah Maha Kuasa atas alam dan manusia ciptaanNya. Manusia dan alam taat setia kepada Nya. Itulah iman. Itulah iman yang hidup.***
Liturgia Verbi (B-I)
Hari Minggu Biasa XII
Minggu, 20 Juni 2021
Bacaan Pertama
Ayb 38:1.8-11
"Di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan."
Pembacaan dari Kitab Ayub:
Dari dalam badai Tuhan menjawab Ayub, kata-Nya,
"Siapa yang telah membendung laut dengan pintu,
ketika laut itu membual ke luar dari dalam rahim samudera?
ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya
dan kekelaman menjadi kain bedungnya?
ketika Aku menetapkan batasnya,
dan memasang palang dan pintu?
ketika Aku berfirman:
Sampai di sini engkau boleh datang dan jangan lewat,
di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan?"
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 107:23-24.25-26.28-29.30-31,R:1b
Refren: Bersyukurlah kepada Tuhan,
kekal abadi kasih setia-Nya.
*Ada orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal,
yang melakukan perdagangan di lautan luas;
mereka melihat pekerjaan-pekerjaan Tuhan,
dan karya-karya-Nya yang ajaib di tempat yang dalam.
*Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai
yang meninggikan gelombang-gelombang laut.
Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya,
jiwa mereka hancur karena celaka.
*Maka, dalam kesesakannya, berseru-serulah mereka kepada Tuhan,
dan Tuhan mengeluarkan mereka dari kecemasan;
dibuat-Nyalah badai itu diam,
sehingga gelombang-gelombang laut pun tenang.
*Mereka bersukacita, sebab semuanya reda,
dan Tuhan menuntun mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.
Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya,
karena karya-karya-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.
Bacaan Kedua
2Kor 5:14-17
"Sungguh, yang baru sudah datang!"
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara,
kasih Kristus telah menguasai kami.
Sebab kami mengerti bahwa,
jika satu orang sudah mati untuk semua orang,
maka semua orang sudah mati.
Dan Kristus telah mati untuk semua orang,
supaya mereka yang hidup,
tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri,
melainkan untuk Dia,
yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka.
Sebab itu
kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia.
Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia,
sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.
Jadi barangsiapa ada dalam Kristus,
ia adalah ciptaan baru.
Yang lama sudah berlalu,
dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Luk 7:16
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,
dan Allah telah melawat umat-Nya.
Bacaan Injil
Mrk 4:35-40
"Siapakah gerangan orang ini,
sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa,
waktu hari sudah petang,
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Marilah kita bertolak ke seberang."
Mereka meninggalkan orang banyak,
lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka
dalam perahu di mana Yesus telah duduk
dan perahu-perahu lain pun menyertai Dia.
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat,
dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu,
sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan,
di atas sebuah tilam.
Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya,
"Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Yesus pun bangun, menghardik angin itu,
dan berkata kepada danau itu,
"Diam! Tenanglah!"
Lalu angin itu reda, dan danau pun menjadi teduh sekali.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Mengapa kamu begitu takut?
Mengapa kamu tidak percaya?"
Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain,
"Siapa gerangan orang ini,
sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Demikianlah sabda Tuhan.