Renungan Hari Raya Tubuh dan Darah Tuhan

 

*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Mengapa Yesus merayakan Ekaristi di Ruang Atas? 


Manusia idealis pada umumnya mengejar posisi paling atas dalam hidup dan karyanya. Misalnya Seorang pelajar idelis untuk mendapat posisi pertama dalam kelasnya. Seorang karyawan idealis bekerja di perusahaan lain untuk belajar dari perusahaan itu agar suatu saat nanti mendirikan perusahaannya tersendiri dan memiliki karyawannya tersendiri. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa seorang manusia idealis terus berjuang untuk menempati posisi teratas dalam kehidupan sosial kemasyarakatan agar dapat dilayani dan cenderung menjadi nyaman di tempat teratas dilayani sampai-sampai ia melupakan untuk melayani sesama terutama orang-orang yang tidak tersentuh untuk dilayani dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Tetapi Yesus merayakan Ekaristi di Ruang Atas yang besar memiliki pesan yang sangat mendalam. Ekaristi dirayakan di Ruang Atas oleh Yesus bersama Para murid-Nya. Tampaknya sangat nyaman menikmati Perjamuan Ekaristi bersama di Ruang Atas luas dan besar. Ruang Atas adalah Simbol rasa nyaman dan Aman bagi para murid Yesus. Tetapi sebetulnya Ekaristi di Ruang Atas tidak berhenti pada soal rasa aman dan nyaman saja.  Maksud dari perayaan Ekaristi  di Ruang Atas sebetulnya ini: Setelah menikmati Perjamuan Ekaristi di Ruang Atas, para murid diutus untuk melayani seperti Yesus melayani dan menyerahkan nyawa-Nya di Salib, wafat dan bangkit sebagai puncak Penyelamatan dosa Umat manusia yang percaya kepada-Nya. 

Ekaristi adalah puncak dan jantung iman kita kepada Tuhan Yesus.  Perayaan Liturgi Perjamuan Ekaristi adalah perayaan Penyelamatan Umat manusia dalam Tubuh dan Darah Tuhan Yesus. Yesus menyelamatkan dosa manusia di Dunia dengan melayani, menderita di Salib, wafat di Salib, dimakamkan dan dibangkitkan pada Hari ketiga sebagai puncak kemenangan Tuhan atas dosa dan maut. Kita merayakan Ekaristi untuk diutus menyelamatkan Dunia dan Sesama seperti Tuhan Yesus yang melayani bukan untuk dilyani dan menyerahkan nyawa bagi tebusan dosa Umat manusia yang percaya kepada-Nya.

Yesus menyerahkan Tubuh dan darah-Nya sebagai makanan Rohani yang menyelamatkan kita. Makan Tubuh Kristus dan minum Darah Kristus dalam Ekaristi tujuannya satu yaitu kita berkorban seperti Yesus yang melayani sampai menyerahkan tenaga, waktu, materi, bahkan nyawa-Nya sendiri untuk menyelamatkan Dunia dan segala isinya. Semoga kita merayakan Ekaristi  "di ruang atas yang nyaman" yaitu Gereja yang mewah, membuat kita tidak buta melayani sesama yang sakit, miskin dan menderita. Ketika kita berada di posisi utama nomor satu, disitulah panggung utama bagi kita untuk melayani sesama secara tuntas demi menyelamatkan Dunia dan Sesama. Kuasa atau jabatan bukan untuk mencari rasa aman dan tinggal di dalam kenyamanan tetapi kekuasaan itu merupakan panggung terbuka bagi kita untuk melayani sesama dan Dunia secara penuh tanggungjawab dan sukacita walau ada hadangan yang tidak ringan. Pepata ini benar bagi seorang pemimpin, "semakin tinggi pohon semakin terasa aneka hantaman badai, demikian juga semakin tinggi posisi seseorang semakin besar pula tantangan dan hadangan dari aneka Sisi." Meskipun demikian, ketika seorang pemimpin tetap berjalan pada rel berupa aturan konstitusi kehidupan organisasi yang dipimpinnya maka tantangan dan hadangan dari luar yang tidak berdasarkan konstitusi kehidupan berorganisasi, diberi porsi sebagai hadangan dan halangan inkonstitusional. Hanya bagi hadangan dan tantangan konstitusional saja yang ditanggapi secara konstitusional untuk kebaikan bersama yang konstitusional.*** 



Liturgia Verbi (B-I)

HR Tubuh dan Darah Kristus


Minggu, 6 Juni 2021


Bacaan Pertama

Kel 24:3-8


"Inilah darah perjanjian yag diikat Allah dengan kamu."


Pembacaan dari Kitab Keluaran:


Ketika Musa turun dari Gunung Sinai,

dan memberitahukan kepada bangsa Israel

segala firman dan peraturan Tuhan,

maka seluruh bangsa itu menjawab serentak,

"Segala firman yang telah diucapkan Tuhan itu,

akan kami laksanakan!"

Lalu Musa menuliskan segala firman Tuhan itu.


Keesokan harinya, pagi-pagi,

didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu,

dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel.

Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel

mempersembahkan kurban bakaran

dan menyembelih lembu-lembu jantan

sebagai kurban keselamatan kepada Tuhan.

Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu,

lalu ditaruhnya ke dalam pasu,

sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu.

Lalu diambilnya kitab perjanjian itu dan dibacakannya,

dan bangsa itu mendengarkan.

Lalu mereka berkata,

"Segala firman Tuhan akan kami laksanakan dan kami taati!"

Kemudian Musa mengambil darah itu

dan memercikkannya kepada bangsa itu seraya berkata,

"Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kamu,

berdasarkan segala firman ini."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 116:12-13.15.16bc.17-18,R:13


Refren: Aku akan mengangkat piala keselamatan

dan akan menyerukan nama Tuhan.


*Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan

segala kebaikan-Nya kepadaku?

Aku akan mengangkat piala keselamatan,

dan akan menyerukan nama Tuhan.


*Sungguh berhargalah di mata Tuhan

kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Ya Tuhan, aku hamba-Mu!

Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu!

Engkau telah melepas belengguku!


*Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu,

dan akan menyerukan nama Tuhan;

aku akan membayar nazarku kepada Tuhan

di depan seluruh umat-Nya,


Bacaan Kedua

Ibr 9:11-15


"Darah Kristus akan menyucikan hati nurani kita."


Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:


Saudara-saudara terkasih,

Kristus telah datang sebagai Imam Agung

demi kesejahteraan masa yang akan datang:

Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna,

yang bukan buatan tangan manusia,

-- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --

dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya

ke dalam tempat yang kudus

bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu,

tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri.

Dan dengan itu Ia telah mendapat pelunasan yang kekal.

Sebab, jika darah domba jantan dan lembu jantan

dan percikan abu lembu muda

mampu menguduskan mereka yang najis,

sehingga mereka disucikan secara lahiriah,

betapa lebihnya darah Kristus,

yang atas dorongan Roh Abadi

telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah

sebagai persembahan yang tidak bercacat;

Betapa darah ini akan menyucikan hati nurani kita

dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,

supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Karena itu

Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru,

supaya mereka yang telah terpanggil

dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan,

sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran

yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.


Demikianlah sabda Tuhan.


(Madah Ekaristi, fakultatif).


Bait Pengantar Injil

Yoh 6:51


Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga.

Barangsiapa makan roti ini,

ia akan hidup selama-lamanya.

Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,

yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.


Bacaan Injil

Mrk 14:12-16.22-26


"Inilah tubuh-Ku, inilah darah-Ku."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi,

pada waktu orang menyembelih domba Paskah,

murid-murid berkata kepada Yesus,

"Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi

untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"

Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan,

"Pergilah ke kota!

Di sana kamu akan bertemu dengan seorang

yang membawa kendi berisi air.

Ikutilah dia,

dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya:

Guru berpesan: Di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku

untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku?

Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu

sebuah ruangan yang besar,

yang sudah lengkap dan tersedia.

Di situlah

kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!"


Maka berangkatlah kedua murid itu.

Setibanya di kota, didapati mereka semua

seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka.

Lalu mereka mempersiapkan Paskah.


Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan,

Yesus mengambil roti,

mengucap berkat,

membagi-bagi roti itu lalu memberikannya kepada para murid

seraya berkata,

"Ambillah, inilah tubuh-Ku!"


Sesudah itu Ia mengambil cawan,

mengucap syukur, lalu memberikannya kepada para murid,

dan mereka semua minum dari cawan itu.

Dan Yesus berkata kepada mereka,

"Inilah darah-Ku,

darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang.

Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya Aku tidak lagi akan minum hasil pokok anggur

sampai pada hari Aku meminum yang baru, yaitu dalam Kerajaan Allah."

Sesudah menyanyikan lagu pujian,

pergilah mereka ke Bukit Zaitun.


Demikianlah sabda Tuhan.