*P. Benediktus Bere Mali, SVD*
Bacaan
1 Raj 8:22-23.27-30 : Fokus pada kata Pentahbisan
Mat 7: 21-27 : Fokus pada kata Setan
Pentahbisan Rumah dapat Memindahkan Setan ke tempatnya
Setiap orang memiliki saat Istimewa di dalam hidupnya yang menjadi titik pemicu kesadaran pribadi untuk berkembang maju dalam cara berpikir Positif, berkemauan Positif dan selalu bertindak Positif. Misalnya peristiwa Istimewa si B ditahbiskan sebagai imam, dikuduskan sebagai imam untuk melayani Allah dan umat Allah, untuk Membaca dan merenungkan serta melaksanakan Sabda Allah dan berdasarkan basis baca Sabda Allah dan laksanakan Sabda Allah dalam hidup lalu kemudian mewartakan Sabda Allah kepada Sesama agar semakin banyak orang yang mengenal dan melaksanakan Sabda Allah di dalam hidup.
Ditahbiskan, diberkati, diurapi dengan Roh Kudus Allah berarti hidup dalam kekudusan Allah. Hidup di dalam bimbingan Roh Kudus dalam setiap waktu dan tempat. Sebagai orang beriman, kita dapat hidup setia kepada Tuhan dalam setiap waktu dan tempat Kudus. Waktu dan tempat adalah Kudus karena diciptakan dan diberikan Allah Maha Kudus kepada Kita manusia. Contoh bahwa waktu itu Kudus dan dikuduskan. Seluruh Dunia setiap jam mengadakan Perayaan Ekaristi dengan time zone yang berbeda-beda. Maka 24 jam sehari itu diisi dengan Ekaristi secara universal. Inilah Contoh kasih Tuhan artinya inilah Contoh Tuhan beri/kasih kepada Kita waktu dan tempat yang Kudus kepada Kita yang juga diciptakan oleh Allah yang Kudus. Maka Kita adalah bait Roh Kudus. Kita adalah tempat tinggal Roh Kudus. Dengan demikian Kita hidup dan bertindak sesuai bimbingan Roh Kudus dalam mengisi waktu 24 jam sehari di mana pun Kita berada.
Sebagai orang beriman kita selalu berpikir dan berperasaan serta bertindak sesuai kehendak Allah Roh Kudus.
Di sisi lain, Tuhan yang Kudus menciptakan Kita bukan seperti robot yang remotenya kontrolnya dipegang oleh pencipta robot sehingga Semua gerak robot sesuai setingan pencipta robot. Kita dicipta dilengkapi dengan kebebasan. Tuhan memberi kebebasan kepada Kita untuk memilih sesuai yang Kita putuskan termasuk untuk berlaku Kudus atau berlaku yang tidak sesuai dengan kehendak sang pencipta yaitu Allah Maha Kudus.
Ketika Kita gunakan kebebasan Kita untuk memiliki dan melakukan yang bukan kehendak Allah maka Kita mengikuti kehendak Setan. Dalam Bacaan Injil Hari ini satu kata yang Menarik adalah adalah kata Setan. Pertanyaan bagi Kita adalah: Apakah Kita pernah melihat Tuhan dan Setan secara fisik? Tentu semua Kita akan setuju bahwa Kita belum pernah lihat Setan dan Setan secara fisik tetapi kita dapat lihat orang yang bertingkahlakunya senantiasa merusak Diri, alam dan Sesama. Orang yang demikian sering disebut orang yang hidup dalam kuasa kegelapan atau Setan atau Iblis. Tetapi orang yang selalu melakukan kebaikan, kebenaran dan keadilan kepada Sesama dan alam dunia dapat disebut sebagai orang yang hidup dalam bimbingan kuasa Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus.
Kita dapat mengukur apakah seseorang itu hidup sesuai kehendak Tuhan atau Kuasa Setan berdasarkan tindakan nyata yang dilakukannya yang dapat dilihat oleh indera mata Kita. Apakah pikiran dan Perasaannya dikuasai oleh Allah atau Setan, Kita sulit menentukan Karena dua hal itu tidak dapat dilihat indera mata Kita. Sebagai orang beriman kita hanya memilih Kehendak Allah yang selalu setia menyelamatkan Kita dalam setiap waktu dan tempat yang diciptakan oleh Allah Maha Kudus. Tidak ada kata dan tindakan abu-abu di dalam mengisi waktu dan tempat yang Kudus, bagi Kita orang beriman. Kebebasan Kita digunakan untuk berkata tidak dan bertindak tidak pada kuasa kegelapan Setan yang merusak Diri, Sesama dan alam sekitar. Maka tepat kata Injil Matius 5:37 " Jika Ya katakana Ya. Jika Tidak katakan tidak." Selalu katakan Ya dan tindakan Ya pada Sabda Allah. Senantiasa katakan Tidak dan Aksi tidak pada kuasa kegelapan Setan. Di sini Kita sebagai orang yang beriman dan Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya jalan kebenaran kehidupan, pilihan Kita hanya satu Ya pada Yesus di setiap tempat dan waktu. Kita memilih tidak pada kuasa kegelapan Setan pada setiap waktu dan tempat.
Hari ini pemberkatan Rumah. Hari ini Rumah ini dikuduskan Allah. Kita sebagai orang yang beriman melihat bahwa Rumah ini berasal dari Allah Maha Kudus dan Kita persembahkan kepada Allah Maha Kudus. Semua perabot dan seluruh bangunan ini diciptakan oleh Allah Maha Kudus. Semuanya ini berasal dari Allah. Semua ini kasih Allah yang nyata. Semua ini pemberian Allah lewat cara yang indah. Lewat hasil kerja dan usaha, lewat orang tua, lewat penderma, lewat cara- cara indah yang Tuhan gunakan sampai Rumah ini kokoh berdiri. Allah memberikan secara indah kepada pemilik Rumah ini. Segala sesuatu indah pada waktunya. Memiliki Rumah mewah seperti ini pasti lewat cucuran airmata dan keringat. Artinya
Memperoleh Rumah seperti ini melalui sebuah kerja Keras yang luarbiasa. Dan menurut pengalaman orang-orang tua bahwa sebuah Rumah yang dimiliki lewat usaha dan kerja Keras sendiri, sungguh-sungguh memberikan sebuah makna yang sangat mendalam bagi Diri sendiri bila dibanding dengan sebuah Rumah yang diberikan orang lain.
Tentu pada zaman seperti ini Rumah semewah ini tidak mungkin diberikan secara gratis kecuali oleh kedua orang tua sebagai kehadiran Allah yang kelihatan atau Allah yang memberikan kasihNya kepada anak-anak melalui dan dalam Diri kedua orang tuanya.
Begitu besar Kasih Allah bagi Kita teristimewa kepada pemilik Rumah ini. Kita bersyukur bersama keluarga ini lewat setia mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakan Sabda Allah dalam hidup Kita kapan dan dimana saja.
Kita semua yang hadir menyatukan doa Kita bagi keluarga pemilik Rumah ini agar Kita berharap Tuhan memberikan berkat berlimpah ganda kepada keluarga ini dan rahmat itu pun terus dialirkan kepada Sesama dengan cara yang indah sesuai rencana indah dari Allah sendiri.***