Pesta Pembaptisan Tuhan
Bacaan
Yes 55:1-11
1Yoh 5:1-9
Mrk 1: 7-11
Rendah Hati Membuka Diri Terhadap Tuhan dan Sesama serta alam
lingkungan.
·
P. Benediktus Bere Mali, SVD*
Mengapa Yesus dibaptis pada usia yang ke -30 di Sungai
Yordan?
Menurut hukum Yahudi
seseorang yang layak berbicara tentang hukum Taurat di depan publik adalah orang yang telah berusia 30 Tahun
(Luk 3:23) dengan pengetahuan yang memadai dan pribadi yang Dewasa secara
Sosial, emosional dan kesalehan yang
mendalam serta hidup bijaksana. Dengan demikian Pembaptisan Yesus untuk sebuah
tugas perutusan menghadirkan Khabar keselamatan kepada segala bangsa di bumi, sudah
memenuhi persyaratan dalam konteks setempat.
Pembaptisan ini berlangsung
di Sungai Yordan. Mengapa di antara sekian banyak air, hanya Air Yordan yang dipilih
oleh Yesus menjadi tempat Pembaptisan bagi-Nya?
Pilihan air Sungai Yordan memiliki kepantasan seturut
rencana Allah menyelamatkan manusia.
Sungai Yordan memotong Padang gurun dan panjangnya kurang lebih 200 km dari
hulu sampai ke hilir, sebagai tempat dimana Yohanes berseru-seru,
"siapkanlah jalan bagi Tuhan." Siapkanlah jalan bagi Tuhan ini dijawab atau terpenuhi oleh Yang dibaptis di
Sungai Yordan pada Hari ini. Sungai Yordan adalah tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
penting dalam sejarah keselamatan. Musa menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada
Yosua sebelum bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan ke tanah terjanji- tanah
Kanaan. Di Sungai Yordan yang memotong padang gurun inilah tempat Yesaya dan Yohanes
mewartakan pertobatan kepada bangsa-bangsa sebagai persiapan penyambutan Sang Mesias
yang Hari ini dibaptis oleh Yohanes.
Peristiwa Mujizat pembelahan Sungai Yordan oleh Tuhan untuk penyeberangan
Israel Kita temukan dalam Kitab Yosua (Yos.3:14-17). Dan sebagai peringatan abadi
akan mujizat Sungai Yordan yang meluap pada musim panen, tetapi Allah mengeringkannya
sehingga bangsa Israel boleh menyeberangi Sungai Yordan memasuki tanah terjanji,
tanah Kanaan maka Yosua memilih wakil 12 Suku Israel yang berjumlah 12 orang dan
mereka mengangkat batu dari dalam Sungai Yordan yang kering itu lalu dengan 12 Batu
yang dibawah oleh 12 wakil Suku Israel, didirikanlah mezbah di Gilgal yang ada sampai
Hari ini. Setiap kali ditanya oleh anak Cucu tentang susunan Batu yang membentuk
mezbah ini, orang-orang tua menjawabnya bahwa inilah kenangan sejarah mujizat Allah
mengeringkan Sungai Yordan di depan Tabut Perjanjian Tuhan di Masa kepemimpinan
Yosua yang mengantar masuk Bangsa Israel ke dalam Tanah Kanan yaitu tanah yang Tuhan
janjikan (Yos. Bab 3 dan Bab 4).
Dari segi geografis, Sungai Yordan adalah Sungai yang letaknya
paling rendah di kedalaman 393 meter di bawah
permukaan Laut. Dengan demikian Sungai Yordan adalah Sungai yang paling besar dan
meluap pada musim panen karena Sungai Yordan menerima semua Sungai kecil yang ada
di sekitarnya. Yesus Pilih dibaptis di tempat yang paling rendah ini dengan sebuah
makna terdalan tentang kerendahan HatiNya di hadapan Tuhan dan Sesama khususnya
dibaptis oleh orang yg tidak pantas untuk tunduk dan membuka tali kasutNya yaitu
Yohanes yang merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah hamba di hadapan Yesus.
Tetapi Yesus Pilih dibaptis oleh Yohanes.
Makna kerendahan Hati
di balik alam Sungai Yordan yang menerima semua Sungai kecil di sekitarnya, dan
Yohanes yang merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah seorang hamba, dan Yesus
yang rendah Hati ingin dibaptis di Sungai Yordan adalah sebuah situasi dan kondisi
lahir dan bathin yang sangat layak dan pantas untuk mendengar suara dari dalam Surga:
“ Engkaulah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Mereka yang rendah hati yang layak mendengar suaraku: "
Engkaulah Anak-anak-Ku yang Ku-kasihi, kepadaMulah aku berkenan." Orang yang
rendah hati senantiasa membuka Diri untuk Tuhan dan Sesama bagi kemajuan Diri dan
kebaikan bersama. Sebaliknya orang yang sombong utamakan Diri sendiri dan menganggap
Diri sempurna dan dengan demikian orang sombong menutup Diri terhadap Masukan dari
luar sekalipun Masukan itu untuk kebaikan Diri dan Sesama. Orang sombong sering
secara halus tapi agresif memperalat yang lain untuk Menonjolkan dirinya sendiri,
termasuk memperalat agamanya untuk mencari pujian dirinya sendiri.
Pertanyaan kedua yang mempertajam renungan ini adalah:
Mengapa sebelum Suara dari Surga
terdengar " Engkaulah anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan" terjadi peristiwa Yesus keluar dari dalam Air Sungai Yordan,
langit terkoyak, Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya?
Keluar dari air Sungai Yordan yang dipilih oleh Yesus
dibaptis karena Air Sungai Yordan yang memotong padang gurun tempat dimana
Yohanes berseru-seru "Siapkanlah jalan bagi Tuhan." Yesus ingin
dibaptis Yohanes untuk menjawab Karya Yohanes dan Nabi Yesaya dan seluruh sejarah
keselatan yang terjadi di Sungai Yordan. Yesus memenuhi Nubuat Yesaya dan Yohanes
dan seluruhPerjanjian Lama.
Keluar dari air Sungai Yordan menunjukan orang yang telah
bersih secara fisik.Tentu ada perbedaan tajam sebelum turun- masuk -cemplung
ke dalam Air Sungai Yordan. Air merupakan
simbol yang membersihkan semua non-fisik yang masih kotor. Setelah
bersih lahir dan bathin maka langit pun terkoyak dan Roh Kudus Turun
dan Sabda Allah terdengar dari dalam Surga " Engkaulah Anak-Ku yang
Ku-kasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
Peristiwa Sungai Yordan dalam Pembaptisan ini adalah Sebuah Perjumpaan
antara Sesama yang terjadi ketika semua pihak yang terlibat di dalamnya memiliki kesamaan yang disatukan dalam sebuah kata
Terbuka. Bukan tertutup. Masing-masing orang
membuka Diri dan keluar dari
ketertutupannya dengan satu arah yaitu untuk berjumpa dengan Sesama. Untuk
itu orang yang mau bertemu dengan yang lain sebaiknya pertama-tama tampil layak
agar pertemuan yang akan berlangsung dalam situasi yang nyaman/pantas/layak/bersih/tidak
kotor.
Satu hal utama untuk berjumpa adalah bersih lahir dan bathin.
Yesus membuka Diri lewat "keluar" dari dalam Air, setelah
bersih, Suci, Kudus. Roh Kudus Turun dari Surga setelah langit terkoyak.
Jalan dari Surga ke Bumi sudah terbuka. Suara Sabda Allah mengalir dari
dalam Surga. Perjumpaan Allah Tritunggal membuka pintu Surga dari Bumi ke Surga
dan dari Surga ke Bumi.
*Membuka Pintu
dari Surga ke bumi dan dari Bumi ke
Surga*
Yesus dari Surga. Malaikat Gabriel membawa Sabda Allah
kepada Santa Maria. Sabda itu dikandung Maria dari Roh Kudus berkat persetujuan
Maria, "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.”
Santa Maria dan Santo Yusuf menjadi orang tua Yesus sampai usia 30 Tahun (Luk
3:23) dibaptis di Sungai Yordan. Pembaptisan Yesus adalah perutusan Yesus untuk
mulai berkarya di publik. Yesus melayani
semua orang untuk mengantar semua berjalan bersama Sang Sabda menuju Bapa di
Surga dalam bimbingan Roh Kudus. Yesus adalah jalan kebenaran kehidupan (Yoh
14:6). Yesus adalah satu-satunya "guide" semua orang masuk ke
pangkuan Allah Bapa di Surga.
Inilah Kerja sama Allah Putera, Allah Roh Kudus dan Allah
Bapa dalam menyelamatkan semua Bangsa di bumi. Pesta Pembaptisan Tuhan adalah
sebuah titik Awal tugas perutusan dengan kerja sama team yang kokoh dalam
melaksanakan program besar untuk menyelamatkan umat manusia di bumi agar semua orang
berjalan bersama dalam bimbingan Roh Kudus menuju Bapa di Surga.
Kita semua ingin maju baik secara personal maupun secara
sosial serta dan dalam kehidupan religius. Untuk maju bersama bagi kebaikan
bersama komunitas, penting semua Kita terbuka. Membuka Diri untuk majukan hidup
Bersama dan pada saat yang bersamaan membuka Diri untuk orang lain memberi
Masukan bagi kemajuan Diri. Terbuka awal kemajuan. Tertutup Awal
keterbelakangan atau kemunduran. Terbuka, untuk
memajukan dan dimajukan adalah orang yang layak mendengar Suara dari
atas, dari Surga untuk kemajuan di bawah di bumi: “Engkaulah Anak-anak-Ku yang
Ku-Kasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." Orang yang rendah hati dapat membuka
Diri bagi yang lain yaitu Tuhan dan Sesama serta alam lingkungan untuk memajukan
Diri dan Sesama. “Engkaulah Anak-anak-Ku yang Ku-Kasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan." ***