Sumber Refleksi
Ibr.10:11-18
Mrk.4:1-20
Menyiapkan Lahan Hati Yang Subur bagi tumbuhnya Sang Sabda Allah
*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Menyiapkan Lahan Hati Yang Subur bagi bertumbuh dan berkembangnya Benih Sabda Allah terbagi ke dalam dua Sisi penting yaitu Lahan Hati pewarta Injil dan Lahan Hati penerima Injil.
Menyuburkan Lahan Hati pewarta Sabda Allah meliputi semua bidang yang melingkupi hidup dan karya pewarta. Secara Psikologis seorang pewarta lalui lulus ujian karena Dewasa secara Psikologis. Secara sosial, pewarta Sabda Allah memiliki kecerdasan Sosial yang normal. Secara fisik-biologis seorang pewarta Sabda Allah memiliki kesehatan yang baik. Secara Spiritual, seorang pewarta Sabda memiliki keberakaran kehidupan religius yang berpusat pada Tritunggal Maha Kudus yang tampak dalam kegiatan doa secara sadar dan disiplin. Secara hukum, pewarta Sabda dibentuk oleh hukum sipil maupun hukum Gereja. Lahan Hati Subur Pewarta Sabda Allah, dengan berbagai bidang yang ada ini ketika dalam proses pembentukan, seorang formator Perlu mengadakan konsultasi dengan pihak-pihak yang professional dalam bidangnya supaya proses persiapan Lahan Hati pewarta dapat terlaksana secara lebih pantas.
Seorang pewarta dibentuk untuk memiliki integritas yang baik. Artinya seorang pewarta semestinnya menjaga kesesuaian antara apa yang diwartakan dengan apa yang dilakukan. Seorang pewarta Sabda Juga penting memiliki kebijaksanaan dalam menjalankan tugasnya. Pewartaan Sabda Allah dari mimbar agama senantiasa menyampaikan kata, kalimat, Bahasa yang menyembuhkan Hati bukan menyakiti Hati pendengar intern maupun ekstern. Pewarta Sabda Allah di mimbar publik dalam aturan Yahudi adalah berusia biologis 30 Tahun. Dalam hukum Yahudi usia ini adalah usia yang secara fisik, Psikologis, usia sosiologis, dan usia spiritual serta usia kebijaksanaan sudah cukup Sempurna. Oleh karena itulah Yesus dibaptis pada usia 30 Tahun untuk mewartakan Sabda Allah di depan publik (bdk.Luk.3:23).
Hati pewarta Pertama dan utama menjadi sebuah Hati yang Subur bagi tumbuh kembangnya Benih Sabda Allah.Artinya seorang pewarta Sabda Allah sudah mantap dengan olah Lahan Hati Subur bagi tumbuhnya Benih Sabda Allah. Lahan hatiNya yang Subur menjadi basis yang kuat baginya dalam menyuburkan Lahan Hati penerima Benih Sabda Allah yang diwartakannya.
Artinya bahwa pewarta dapat menyuburkan Lahan Hati pendengar Sabda Allah berdasarkan pengalaman pewarta menyiapkan hatinya Subur bagi bertumbuhnya Benih Sang Sabda dalam dirinya menjadi Contoh atau Teladan bagi penerima warta Injil. Pewarta Sabda Allah menyiapkan Lahan Hati Subur dengan Contoh Lahan hatinya yang Subur Untuk bertumbuh Benih Sabda Allah. Teladan lebih berkuasa daripada kata-kata yang indah.***