Menjadi Pelita Bagi Dunia
*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Refleksi Pribadi
Kamis, 28 Januari 2021
Ibr. 10:19-25
Mrk.4:22-25
Waktu Tahun pastoral di sebuah paroki di Kalimantan ada banyak pengalaman Menarik. Salah satunya adalah pengalaman tentang Pelita di Rumah panjang stasi. Saat saya melayani umat di stasi yang jauh dari pusat paroki, saya biasanya melayani umat dari satu stasi ke stasi yang lain Selama 1 sampai 2 bulan. Setelah itu saya kembali ke pusat paroki. Ada Pengalaman menarik saat tidur di Malam Hari di Rumah ketua lingkungan atau ketua stasi. Rumahnya dikenal sebagai Rumah panjang tanpa sekat atau pembatas dengan kayu atau tembok atau kain. Ada sejumlah tiang di tengah Rumah Panjang. Model Rumah Panjang itu seperti Aula dengan beberapa tiang di tengah. Listrik belum ada. Pelita sebagai alat penerang utama di Malam gelap. Biasanya Pelita di letakan di tengah tengah Rumah panjang di atas sebuah tiang yang cukup Tinggi atau di atas Kursi untuk Menerangi Seluruh ruangan agar di tengah Malam ada yang bangun hendak ke kamar mandi atau urusan kebutuhan lain tidak salah arah atau tidak menginjak anggota lain termasuk tamu yang sedang tidur. Tetapi pada suatu Malam tiba di tempat stasi Baru sudah berbeda tempat dengan lain ceritanya. Pada Tengah Malam hendak ke kamar mandi, Pelita telah padam Karena minyaknya kering. Saat saya cari pintu untuk keluar kencing, saya tabrak sebuah tiang Rumah. Adu Rasa sakitnya itu di sini di dahi, yang diikuti benjol besar setelah tabrak tiang hasil dari kering minyak Pelita.
Injil Hari ini menampilkan tentang Pelita diletakkan di atas kaki dian untuk Menerangi Seluruh ruangan. Pelita menerangi jalan bagi mata untuk melihat Membaca dengan mata dan mendengar sumber suara atau bunyi dan menuntun kaki menuju arah jalan yang tepat. Pelita, listrik, bateri smartphone membantu orang mencari menemukan dan mengerti semua Berita yang membangun dan mendewasan maupun mengandung Berita yang Negatif. Listrik, bateri smartphone, Pelita membuka semua Berita Positif dan Negatif bagi manusia. Sungguh sangat tepat kalimat Injil hari ini: "Pelita ditaruh di atas kaki dian Menerangi segala sesuatu. Sebab itulah tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Bateri smartphone yang Kita Miliki menyampaikan berita postif dan Negatif melalui smartphone kita. Barangkali kita lebih memilih yang Positif di smartphone kita yang ada di tangan dan saku kita. Pencipta smartphone memberikan dua informasi baik yang Positif dan tidak baik kepada Kita dan itu di saku dan tangan kita. Pelita kebebasan Kita semestinnya berfungsi secara baik untuk memilih yang baik dalam situasi dan kondisi sebagai orang Katolik. Pilihan pada berita Positif dalam kacamata beriman Katolik pasti menyehatkan dan menyelamatkan bukan menyakiti dan menyesatkan. Tetapi Pelita kebebasan Kita untuk memilih yang Negatif dalam kacamata Gereja Katolik maka itu cepat atau lambat akan menyakiti dan menyesatkan.***