SENTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL SERTA SPIRITUAL YANG MENYEMBUHKAN
Renungan Misa Harian Kamis 21 Januari 2021
Ibr. 7:25-8:6
Mrk. 3:7-12
*P. Benediktus Bere Mali, SVD *
Masa pandemi covid 19 seperti ini setiap orang mencintai diri dengan melakukan yang terbaik untuk diri agar diri sehat. Hanya orang yang sehat dapat melayani sesama yang sakit Covid 19 dengan melindungi diri dengan peralatan kesehatan yang telah ditentukan. Petugas kesehatan pertama-pertama merasa aman dengan dirinya sendiri sebelum melayani sesama terutama mereka yang sakit Covid 19.
Yesus melayani lautan manusia yang datang berdesak-desakan kepadaNya. Yesus mencintai mereka dengan cara melayani mereka dengan baik dan tulus. Yesus satu orang dapat melayani kebutuhan lautan manusia yang ada dan datang kepadaNya agar kebutuhan mereka Yesus penuhi. Pada titik tertentu Yesus menyadari diri bahwa dirinya membutuhkan perlindungan di antara himpitan dan desakan banyak orang. Karena itu ketika di dalam sebuah pelayaran, Yesus meminta sebuah perahu khusus agar tidak dihimpit oleh begitu banyak orang berlayar bersama. Orang-orang sakit berdesak-desakan datang kepada Yesus untuk menjamah Yesus karena lewat jamahan itu mereka disembuhkan.
Kita seringkali melayani umat di zaman kita dengan agenda yang begitu padat sampai kita melupakan agenda untuk diri sendiri. Kadang-kadang kita menemukan para imam yang jatuh sakit setelah melayani kebutuhan umat dengan jadwal yang padat dan lupa jadwal untuk diri sendiri sehingga pada akhirnya jatuh sakit bahkan ada yang sakit berat dan langsung meninggal. Ini tandanya seorang pelayan mencintai sesama tetapi lupa mencintai dirinya sendiri. Seorang imam menyelamatkan orang lain tetapi lupa menyelamatkan dirinya sendiri. Seorang imam dapat mengatur orang lain tetapi lupa mengatur dirinya sendiri.
Yesus melayani begitu banyak orang yang datang kepadaNya tetapi Yesus tetap melayani kebutuhan diriNya sendiri agar diriNya sehat dan kuat. Pengalaman Yesus ini memberi inspirasi kepada kita bahwa kita pun semestinya melayani sesama tetapi jangan lupa melayani kebutuhan kesehatan diri kita sendiri. Hal ini penting karena dengan kesehatan yang baik kita dapat melayani dengan baik pula.
Pada masa pandemic covid 19 ini kesehatan adalah segalanya bagi kita. Utamakan kesehatan dan jangan terpapar covid 19. Untuk itu kita hidup disiplin diri agar kita sehat dengan demikian kita juga tidak menjadi sumber penyebar covid kepada sesama yang kita jumpai. Ini adalah tanda kita mencintai sesama dan mencintai diri sendiri. Ini adalah kita bertanggungjawab untuk diri sendiri dan orang lain. Kelalaian kita sehingga terpapar covid 19 adalah kehilangan tanggungjawab kita terhadap diri sendiri dan sesama dalam kehidupan kita yang berbasis hidup berkomunitas.
Dalam Injil Hari ini , lewat jamahan Yesus orang sakit disembuhkan. Tetapi pada zaman pandemic covid 19 ini lewat jamahan doa dan spiritual orang dapat disembuhkan Tuhan. Bagi kita saat ini jamahan fisik dihindari karena itu dapat menjadi sumber penyebaran virus kepada sesama. Dalam masa pandemic covid 19 ini pertemuan langsung dan sentuhan fisik misalnya berjabatan tangan dan cipika dan cipiki adalah sebuah kerinduan semua orang yang belum dapat terlayani.
Menarik kita renungkan antara jamahan fisik dan pelayanan online di masa pandemic covid 19 ini. Semua pelayanan dapat dilayani secara online tetapi soal makan minum pakaian kita dapatkan lewat sentuhan langsung. Semua yang berhubungan dengan hidup tubuh fisik kita selalu dipenuhi dengan sentuhan fisik. Tidak ada dan belum pernah ada orang makan dan minum secara online. Hanya soal-soal administrasi dapat dikerjakan secara online. Pihak medis pun tidak dapat menyembuhkan orang sakit fisik secara online. Sentuhan pihak medis pada fisik pasien entah itu pengambilan darah dan assessment fisik lainnya yang bergandengan secara langsung dengan sumber sakit penyakit fisik, sentuhan fisik tetap menjadi hal primer. Penyembuhan membutuhkan sentuhan fisik.
Pertanyaan terbuka bagi kita tentang sentuhan. Kita membutuhkan sentuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual dari orang lain bagi hidup kita. Orang lian juga membutuhkan sentuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual dari kita. Apakah Sentuhan kita yaitu sentuhan Fisik, Psikologis, Sosial dan Spiritual pada sesama senantiasa menyembuhkan? Apakah kita menerima sentuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual dari orang lain senantiasa menyembuhkan diri kita?. ***