Renungan Misa Harian Senin 18 Januari 2021


 

 

 

Ibr.5:1-10

Mzm.110:1.2.3.4, R:4bc

Mrk.2:18-22

 

 

ANGGUR BARU  DISIMPAN DALAM KANTONG BARU

 

 

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

 

 

 

Orang yang tepat ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat juga, adalah harapan setiap orang di dalam sebuah organisasi yang baik untuk kehidupan kepentingan bersama. Hal ini dimiliki oleh pemimpin yang mengutamakan kualitas organisasi di mata public, baik pada level mikro maupun makro. Dengan demikian kehidupan organisasi dapat berjalan dengan baik secara ke dalam maupun secara ke luar. Tetapi seringkali Kita menemukan pemimpin yang menempatkan orang bukan berdasarkan kualitas tetapi berdasarkan suka dan tidak suka yang mengakibatkan organisasi yang dipimpinnya mengalami keropos mulai dari dalam di mata orang luar yang mengobservasinya secara Kristus.

 

Injil hari ini tentang cara berpikir yang tepat lahir dalam aksi yang yang tepat sesuai tempat dan waktu yang tepat, konteks beriman kepada Tuhan Yesus. Para murid Yohanes dan orang Farisi berpikir keliru tentang arti dan tujuan puasa sehingga aksi atau tindakan puasa pada tempat dan waktu yang salah. Sebaliknya para murid Yesus mengerti dan memahami arti dan tujuan puasa sehingga mereka tidak puasa pada saat dan tempat yang tepat. 

 

Puasa adalah pengosongan diri untuk memberi tempat bagi Allah di dalam diri sebagai tempat yang layak bagi penyambutan Allah yang telah menjadi manusia di dalam Yesus. Yesus ada bersama para murid-Nya maka komunitas mereka bersuka cita bersama-Nya. Tetapi para murid Yohanes Pembaptis dan orang Farisi berpuasa karena mereka tidak mengerti bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dinantikan orang Israel sebagaimana nubuat para nabi dalam Perjanjian Lama dan Yohanes Pembaptis dalam Perjanjian Baru. 


Kemungkinan lain yang bisa terjadi bahwa mereka wajib berpuasa karena mereka belum menyiapkan hati dan budi yang paham akan Yesus. Mereka perlu berpuasa dan merenung tentang siapakah Yesus bagi mereka. Sebaliknya boleh jadi murid-murid Yesus sudah tahu bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan oleh bangsa Israel. Yesus sudah ada dan bersama mereka. Hati dan budi para murid-Nya sudah siap lahir bathin hidup bersama Yesus. 

 

Maka bagi para murid, kata-kata ini tepat, “anggur baru disimpan di dalam kantong yang baru.” Anggur baru adalah Tuhan Yesus. Kantong baru adalah wadah hati dan budi yang baru dari para murid-Nya. Tetapi  bagi murid-murid Yohanes dan orang Farisi berlaku kata-kata ini, “ anggur baru belum siap disimpan di dalam kantong hati-budinya yang masih belum pantas. Mereka perlu berpuasa sampai memiliki hati dan budi yang baru untuk simpan anggur yang baru.

Pesan bagi kita untuk menyiapkan kantong hati dan budi yang layak bagi Yesus untuk tinggal di dalamnya. Untuk kita selalu rajin membaca SabdaNya dan melakukan kehendakNya dalam waktu hidup kita. Kita Ya pada Yesus dalam setiap waktu dan tempat kita hidup. Kita Tidak pada semua yang tidak sesuai kehendakNya. KehendakNya selalu menyelamatkan kita. Kehendak di luar Yesus menyesatkan kita. “Kantong Hati dan Budi yang Baru tempat yang pantas untuk menyimpan  Anggur Baru.”